غرس القيم الدينية والتربوية وبناء الإنسان

[email protected]

Blog

Screenshot 2023-05-27 075938

Cara belajar membaca Al Quran

Screenshot 2023-05-27 075938

Blog

Screenshot 2023-05-27 075938

Cara belajar membaca Al Quran

Screenshot 2023-05-27 075938

Ada berbagai cara yang dapat diikuti untuk belajar dan menghafal Al Qur’an dengan benar, antaranya: Mendapat pelajaran langsung dari para pakar membaca Al

Qur’an dan memperhatikan keahlian mereka. Salah satu cara terbaik untuk belajar membaca Al Qur’an dengan benar adalah dengan mendapat bimbingan dari guru khusus. Murid akan mendengarkan pembacaannya yang benar dan membacanya di bawah bimbingannya untuk memperbaiki pembacaan dan hafalan murid. Sebagai bukti keabsahan pendekatan ini adalah firman Allah: “Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.”.

Perlu diingat bahwa proses belajar secara langsung dan lisan sangat penting dalam memperoleh pembacaan Al Qur’an yang benar. Hasil belajar secara baik dalam membaca Al Quran tidak akan diperoleh hanya dengan membacanya dari buku atau mushaf, tetapi harus didapatkan secara langsung dari guru atau ulama. Karena Al Qur’an turun dari Luh Mahfuz di langit ke hati Nabi saw. melalui Jibril secara lisan. Hasil belajar membaca Al Qur’an dengan benar hanya akan diperoleh jika dilakukan secara lisan. Karena Al Qur’an turun kepada Nabi saw melalui wahyu lisan dari malaikat Jibril.ShareLikeDislikeTell me more.Apakah ada cara lain untuk memperoleh pembacaan Al Qur’an yang benar selain dari guru atau ulama?Bagaimana cara memilih guru atau ulama yang tepat untuk memperoleh pembacaan Al Qur’an yang benar?Apakah ada risiko jika memperoleh pembacaan Al Qur’an yang salah?

Barangsiapa mempelajari ilmu tajwid Al Quran akan menyadari makna ilmu tersebut, bahwa ilmu itu hanya bisa diperoleh dari para syekh dan qari yang ahli dalam membaca Al Quran dengan sempurna, menguasai aturan-aturannya, pengucapan huruf-huruf, dan hal-hal tersebut tidak akan dipahami murid kecuali dengan mendengarkan dan belajar secara langsung dari guru meskipun murid juga membaca dari mushaf yang teratur. Hanya dengan mendengarkan dan memperhatikan langsung guru bisa memahami aturan tajwid dengan sempurna.

Salah satu cara yang berguna untuk mengajarkan tajwid Al Quran meskipun tidak sebaik cara belajar secara langsung, yakni dengan mendengarkan tajwid secara visual dan audio, membaca Al Quran dengan mushaf yang membimbing, atau membacanya dengan syekh secara online. Ulama Muslim telah menulis banyak karya tentang ilmu tajwid Al Quran. Meskipun cara-cara ini tidak sebaik belajar secara langsung, tetapi bisa membantu memperdalam pemahaman tentang tajwid Al Quran. Menambah banyak sumber untuk belajar tajwid akan semakin mempermudah mempelajari aturan-aturannya.

Beberapa karya termua yang membahas ilmu tajwid sebagai bagian dari pembahasan dan babnya adalah: Kitab Al-Ain karya Al Khalil, dan Kitab Sibawayh. Usaha penulisan yang pertama dalam bidang ini dilakukan oleh Abu Muzahim Al Khaghani, yaitu menyusun karya berbentuk syair Raaiyah. Kemudian disusul oleh karya Al Raaiyah karya Maki bin Abu Thalib yang berjudul Kitab Ar Ro’oyah untuk Tajwid membaca dan merealisasikan ucapan tilaawah. Ada pula Kitab At Tahdiid fi Al Itqan wal Tajwiid karya Abu Amru Ad Dani, dan Kitab Umdatul Mufid wad Dhatul Mujiid yang dikenal dengan Annuniyyah karya As Sakhawi, dan Kitab At Tajwiid lil Baghiyatil Murid karya Ibnul Fahham Al Iskandari, dan Kitab At Tamhiid fi Ulumit Tajwiid karya Ibnu Al Jazari, dan Kitab Durratul Qori Al Mujiid fi Ahkamil Qiraa-at wal Tajwiid karya Burhanuddin Al Kurki, dan karya-karya lain yang lama maupun baru.

Arti membaca Al-Qur’an dengan benar

Allah memerintahkan hamba-hamba yang beriman untuk membaca Al Quran dengan baik karena membacanya dengan benar akan menghantarkan pada pemahaman makna kata-kata surat dan ayat, sehingga lebih mampu memahami maksud dan tujuannya. Membaca Al Quran dengan benar berarti membaca setiap huruf Al Quran dengan benar, mengeja yang tepat dengan mengekspresikan sifat dan artikulasi huruf itu agar berbeda dari huruf lain, sambil berhati-hati membaca dengan tenang tanpa terburu-buru. Allah berfirman,”Bacalah Al Quran dengan pembacaan yang lambat dan jelas”. Ada hadits Nabi yang menjelaskan keutamaan membaca yang benar dan melantunkannya dengan baik. Nabi berkata kepada Abu Musa Al Asy’ari ketika mendengarkan bacaannya,”Sesungguhnya engkau diberi seruling dari seruling Bani Daud”.

Pentingnya belajar membaca Al-Qur’an dengan benar

Pentingnya belajar membaca Al-Quran dengan benar terlihat dalam banyak manfaat yang diperoleh oleh pelajar, termasuk akurasi dalam menghafal dan keahlian dalam membaca. Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- mengajarkan Al-Quran kepada para sahabat -radhiyallahu ‘anhum- dengan cara yang benar dan efektif untuk memastikan akurasi dan kesehatan pembelajaran, dengan pengulangan dan pengulangan ayat-ayat yang benar. Ini terbukti dari hadis yang sahih tentang sahabat Abdullah bin Mas’ud -radhiyallahu ‘anhu- yang mengatakan: “Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- mengajarkan kepada kami tasyahud seperti dia mengajarkan surat dari Al-Quran.” Hadis ini menunjukkan betapa rajinnya Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- dalam mengajarkan seluruh hukum agama secara benar kepada para sahabat, termasuk membaca Al-Quran dengan benar. Bahkan beberapa murid Abdullah bin Mas’ud, seperti Ibrahim bin Yazid bin Qais an-Nakha’i dan Aswad bin Yazid bin Qais an-Nakha’i, berusaha belajar membaca Al-Quran dengan benar dari Ibnu Mas’ud sehingga mereka bisa membaca dengan cara yang sama seperti Nabi. Pengajaran Al-Quran dan penghafalannya dijadikan standar kualitas pengajaran, seperti dalam adzan, tasyahud, pembukaan, dan doa memohon petunjuk. Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- mengajarkan sahabat untuk mengucapkan tasyahud dengan cara yang sama seperti membaca huruf Al-Quran, dan mengajarkan cara memperpanjang huruf dalam adzan seperti dalam membaca Al-Quran

Membaca Al-Quran dengan baik dan benar dalam imamah shalat adalah penting, karena Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- menjadikan membaca Al-Quran dengan benar sebagai ukuran keutamaan imam dalam shalat. Membaca Al-Quran dengan baik dan benar adalah prioritas utama bagi umat Islam dalam memilih seorang imam dalam shalat, termasuk kemampuan untuk membaca dengan lancar dan menguasai tajwid dengan benar, serta menghafal Al-Quran secara baik dan benar.

Menguasai keterampilan membaca Al-Quran adalah salah satu cara untuk memperoleh kedudukan yang tinggi di hadapan Allah Ta’ala. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim di dalam kitab Shahih-nya dari Aisyah -radhiyallahu ‘anha-, Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda: “Orang yang mahir membaca Al-Quran, akan bersama-sama dengan malaikat yang mulia dan saleh. Dan orang yang membaca Al-Quran dengan terbata-bata, padahal dia berusaha keras, akan memperoleh dua pahala.” Dan dalam riwayat lain disebutkan: “Dan orang yang membaca Al-Quran dengan susah payah, maka dia akan mendapatkan dua pahala.” Orang yang mahir dalam membaca Al-Quran adalah orang yang menguasai cara membaca dengan baik, menghafal ayat-ayatnya, dan memahami hukum-hukumnya tanpa kesulitan dan kesusahan

Menggunakan berbagai metode dalam mengajarkan membaca dan memperbaiki tajwid Al-Quran, Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- sangat peduli dengan menggunakan berbagai metode dalam mengajarkan Al-Quran dan memperbaiki tajwid kepada para sahabat -radhiyallahu ‘anhum-. Beliau membaca Al-Quran dengan suara keras dalam shalat jamaah, serta dalam pengajaran individu dan kelompok, dan juga dengan membaca dengan suara keras secara individu.

Bagikan

Kata kunci

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kata kunci

Scroll to Top